Diet Ala Rasulullah SAW
DIET ALA RASULULLAH SAW
Rosululloh SAW selama hidupnya jarang sekali
sakit, diceritakan bahwa beliau pernah mengalami sakit dua kali seumur hidupnya
yaitu ketika pertama kali menerima wahyu dan ketika menjelang tutup usia.
Padahal beliau sangat sibuk dalam mengemban tugas kenabian. Sakit dipengaruhi
oleh banyak faktor salah satunya adalah pola makan. Oleh karena itu penting
bagi kita umat Nabi Muhammad SAW mengikuti pola makan beliau supaya tidak mudah
sakit.
Pola makan tidak hanya terkait dengan jenis dan
jumlah makanan yang dimakan tetapi juga terkait dengan cara makan. Selama ini
cara makan jarang diperhatikan oleh sebagian besar umat Nabi Muhammad SAW, oleh
karena itu pembahasan kali ini lebih kepada cara makan berdasarkan hadits nabi.
Prof. Dr . Abdul Basith Muhammad as-Sayyid,
seorang pakar kedokteran dan biofisika, telah menulis kitab mengenai Pola Makan Rosululloh SWA yang berjudul “at-Taghdziyah an-Nabawiyah,
al-Ghadza baina ad-Daa wa ad-Dawa”. Dalam buku tersebut
berisi tentang 20 prinsip
pola makan Rasulullah yaitu :
1. Membaca basmalah ketika hendak makan dan
mengakhiri dengan membaca hamdalah.
2.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
3.
Menjauhi sikap berlebihan dan rakus.
4.
Makan dengan tiga jari
5.
Duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar
6. Minum dengan tiga kali tegukan dan diilakukan sambil duduk serta tidak bernafas dalam gelas.
7.
Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan
daging (makanan utama).
8.
Menutup makanan dan minuman di atas meja.
9.
Mencuci mulut (berkumur) sebelum dan setelah
makan.
10. Suplemen makanan
terbaik adalah madu
11. Tidak memasukkan
makanan pada makanan artinya kita dilarang makan kecuali setelah dua
jam dari waktu makan berat dan kita dilarang menyuap makanan ke dalam
mulut pada saat masih ada makanan di dalamnya. Dunia kedokteran modern
membuktikan bahwa kedua hal tersebut memang berdampak negatif pada kesehatan
12. Menjilati jari dan
tempat makan
13. Tidak menggabungkan susu dan ikan, cuka dan
susu, cuka dan ikan, buah dan susu, cuka dan nasi, delima dengan tepung, kubis
(kol) dengan ikan, bawang putih dengan bawang merah, makanan lama dengan
makanan baru, makanan asam dan makanan pedas, makanan panas dengan
makanan dingin
14. Tidak tidur setelah
makan.
Nabi menganjurkan seseorang berjalan-jalan setelah
makan malam. Tapi bisa juga digantikan oleh shalat. Hal ini dimaksudkan agar
makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan tepat sehingga bisa dicerna dengan
baik. Diriwayatkan
dari Anas dengan status marfu’:”Makan malamlah sekalipun hanya dengan kurma
kering (yang rusak), karena meninggalkan makan malam dapat mempercepat penuaan”.
15. Makan bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri.Hal ini dapat menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling mencintai yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan.
16. Makan sambil
berbincang dan tidak diam. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana rileks
dan menyenangkan saat makan.
17. Menghormati budaya
dan tradisi makan yang ada di tempat kita makan dan dilarang menghina
atau membenci makanan, sekalipun makanan itu di luar kebiasaan kita.
18. Bersikap lembut
terhadap orang sakit dengan tidak memaksakan makanan tertentu.
19. Menjaga perasaan
orang lain dengan tidak membelakangi posisi mereka karena dapat menyebabkan terganggunya selera makan orang
tersebut.
20.
Tidak mengkonsumsi
makanan yang terlalu panas dan minuman yang terlalu dingin.
Referensi dari berbagai sumber oleh Dr. Fatma Zuhrotunnisa