Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendidik Anak bagai Menyemai Bibit


Mendidik Anak bagai Menyemai Bibit

Setiap anak diberi bekal kecerdasan dan kemampuan berbeda-beda oleh Allah swt.  Pada prinsipnya jiwa,  akal dan hati anak bagaikan selembar kertas putih yg belum tergores apapun. Orang tuanya lah yang menuliskan dan menggambar "kepribadian" nya dg pendidikan. 

Mendidik anak bagaikan menyemai bibit dan kita ingin menjadikannya tanaman sebagaimana yg kita dambakan. Bibit-bibit  itu bisa didapatkan dalam keadaan istimewa ( bagus),  biasa saja,  atau bahkan kurang baik.  Penyemai bibit-bibit  itulah yang harus berpikir utk mendapatkan cara terbaik memelihara dan merawat bibit-bibit tersebut dengan segala karakteristiknya. Tentu,  hal ini membutuhkan banyak energi dan kesabaran yang tak pernah habis harus dicurahkan. 

Begitu pula orang tua,  butuh pengetahuan luas dan energi,  serta kesabaran yang tanpa batas utk memanage sedemikian rupa sehingga dapat mengantarkan anak-anak menjadi pribadi unggul. 

Anak-anak berprestasi dan bahagia dalam hidupnya membutuhkan lebih dari sekedar  sekolah yg bagus,  materi yg cukup atau bahkan berlebih,  dan makanan lezat dan bergizi. Namun mereka butuh perlakuan lembut dan kasih sayang, serta bimbingan orang tua yg menyadari bahwa  mereka sedang mempersiapkan generasi masa depan yg harus bersaing dg kerasnya laju kehidupan,  dan bisa jadi tidak terlepas dari terpaan badai yg mengancam dari segala arah. 

Pendidikan dan bimbingan orang tua merupakan faktor terpenting,  terutama pada masa pertumbuhan  dan perkembangan anak. 

"Bibit yg istimewa bila tidak diberi pupuk dan dirawat dg baik maka akan menghasilkan buah yg biasa-biasa  saja atau bahkan bisa lebih buruk.  Sedangkan bibit biasa bila diperlakukan dg baik maka akan menghasilkan sesuatu yg luar biasa", demikian kata pak Budi Setiadi,  sosok bapak yang luar biasa dari Solo yg dengan segala keterbatasan mampu mengantarkan anak-anaknya mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi dan meraih cita-cita mereka. 

(Sumber : Menembus Batas disusun oleh Budi Setiadi & Tim Ziyad Visi Media Solo,  2010).