MENCARI ILMU, PERBAIKI NIATMU!
MENCARI ILMU,
PERBAIKI NIATMU!
Ummy Atika, Bidang Kitab JP3M
Dalam islam, mencari ilmu adalah salah satu hal yang diwajibkan. Apalagi
ilmu hal, atau ilmu yang berkaitan dengan apa yang kita kerjakan. Semisal kita
akan berdagang, maka wajib hukumnya untuk mengetahui ilmu perdagangan dan
bagaimana aqad yang benar, agar transaksi yang dilakukan sah sesuai Syariah
Islam. Ketika akan melakukan puasa, maka kita harus mengetahui apa saja syarat
rukun dan apa yang membatalkan puasa. Sehingga puasa kita bernilai ibadah,
tidak hanya lapar dan haus sepanjang siang.
Disamping itu, ada yang tidak kalah penting dari mencari ilmu, yaitu
niat. Seperti dalam hadits nabi
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا
لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
” sesungguhnya segala sesutau itu tergantung pada niatnya, dan seseorang
itu akan mendapatkan sesuai dengan yang dia niatkan”
Sholat dan puasa, jika niatnya
ingin dipuji orang, hanya akan mengotori hati dan menghanguskan pahala. Namun
makan dan tidur dengan niat agar memiliki tenaga mencari rizki untuk menafkahi
keluarganya, bisa menjadi catatan jihad bagi seseorang.
Demikian pula tholabul ilmi. Dalam kitab Ta’lim Muta’alim,
disebutkan beberapa niat ketika kita mencari ilmu, antara lain:
1. Mencari ridho Allah. Karena ilmu adalah miliknya Allah. Tanpa ridlo Nya,
tentu ilmu tidak akan sampai pada kita
2. Memerangi kebodohan kita dan kebodohan orang lain. Artinya setelah
mendapatkan ilmu, wajib bagi kita untuk mengamalkan dan mengajarkan pada orang
lain.
3. Melanggengkan ajaran Syariah islam. Karena ibadahpun harus dilandasi
dengan ilmu. Tanpa ilmu, ibadah yang dilakukan tidak ada artinya dan bahkan
akan menimbulkan kekacauan. Berkibarnya bendera islam, tergantung dengan
kualitas umatnya. Islam akan besar, jika umatnya berkualitas dalam segi ilmu
dan akhlak.
4. Mensyukuri nikmat akal dan badan yang sehat. Cara bersyukur dengan nikmat Allah adalah dengan menggunakan nikmat tersebut untuk sesuatu yang baik, termasuk mencari ilmu.
Demikian
beberapa niat dalam menacri ilmu yang harus kita perhatikan. Jangan sampai kita
salah dalam berniat, sehingga ilmu yang kita dapat tidak berkah dan hanya
membawa kita pada kesengsaraan. Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali
dalam kitab Bidayatul Hidayah menyampaikan:
“Sungguh apabila dengan menuntut ilmu engkau bermaksud bersaing, membanggakan diri, mengungguli teman-teman, menarik perhatian manusia dan mengumpulkan harta benda dunia, maka engkau sedang bergerak meruntuhkan agamamu, membinasakan dirimu sendiri dan menjual akhiratmu dengan dibayar dunia”.
Buah dari ilmu adalah hidayah. Kita tidak akan sampai pada hidayah, sebelum melewati bidayah. Sebelum mencapai pada inti masalah, kita terlebih dahulu harus membuka kulit masalahnya. Untuk mendapatkan hidayah dan keridloan Allah, kita harus memulainya dengan niat yang baik dalam menuntut ilmu.
Banyak sekali
orang berpendidikan, bertitel akademis, namun sikap dan ucapannya tidak
mencerminkan keilmuannya sama sekali. Tidak memintarkan, tapi malah “minteri”
orang lain.
Semoga kita
semua terhindar dari hal-hal yang tidak diridloi oleh Allah SWT.
Waallahu A’lam