Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Kebahagiaan Keluarga


Tiga kata utama kebahagiaan keluarga yaitu sakinah, mawaddah,  dan rahmah. Kata tersebut sejatinya merupakan istilah khas Arab-Islam yang dirujuk dari QS. Ar-Rum ayat 21.

وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ 

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri (manusia), supaya kamu cenderung dan merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang (mawaddah wa warahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum [30]:21)

Sakinah

Pengertian sakinah: menurut bahasa berarti kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagiaan. Dalam sebuah pernikahan, pengertian sakinah berarti membina atau membangun sebuah rumah tangga yg penuh dengan kedamaian, ketentraman, ketenangan dan selalu berbahagia. 

Sakinah berasal dari kata litaskunu (diambil dari kalimat litaskunu ilaiha dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum, 30:21) sakana – sakinah yang berarti tenang, “Allah SWT telah menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain” Jadi sakinah dapat diartikan secara sederhana dengan aman, tentram, tenang, dan saling melindungi. Istri dapat menjadi tempat berteduh bagi suami dan begitu juga sebaliknya. 

Makna litaskunu menurut Ibnu Katsir: 

Lita’tafu: saling mengikat hati (QS. Al-Anfal : 63) Faktor ikatan hati adalah iman, bukan harta, kedudukan, apalagi wajah seseorang.

Tamilu ‘Ilaiha: kamu condong kepadanya, baik condong secara pikiran, perasaan, hingga tangggung jawab. Di sini akan diketahui bahwa kewajiban seorang istri adalah taat kepada suami. Jadi, masak, mencuci, dan sebagainya itu bukanlah sebuah kewajiban, melainkan perbuatan dalam rangka ketaatan pada suami.

Tathma-innu biha: kamu merasa tenang dengannya. Secara sederhana sakinah adalah perasaan tenang dan tentram ketika bersama pasangan.

Mawaddah

Pengertian mawaddah menurut bahasa berarti cinta atau harapan. Dalam sebuah pernikahan, cinta adalah hal penting yang harus ada dan selalu ada pada sebuah pasangan suami istri. Mawaddah berarti selalu mencintai baik di kala senang maupun susah. Mengenai pengertian mawaddah menurut Imam Ibnu Katsir adalah al-mahabbah (rasa cinta). Dalam tafsir al Alusi penulis mengutip pendapat Hasan, Mujahid, dan Ikrimah yang menyatakan mawaddah adalah makna kinayah dari nikah yaitu jima’ sebagai konsekuensi dari pernikahan. 

Menurut Hasan Al-Basri, mawaddah adalah metamorfosa dari hubungan suami istri. Jika rumah tangga adalah mesin, maka mawaddah adalah dinamonya.

Di antara ciri mawaddah adalah:

a. Saling memberi hadiah.

b. Selalu mengingat kebaikannya.

c. Selalu berkomunikasi dan saling terbuka. 

Mawaddah adalah sebuah kelapangan dada untuk saling menerima kekurangan masing-masing

هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ 

Artinya: “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” (QS Al-Baqarah [2]: 187)

Satu sama lain (suami istri) harus saling menutupi kekurangan pasangannya dan bersinergi untuk mempersembahkan yang terbaik.

Warrohmah

Rohmah memiliki pengertian kasih sayang dan kata wa di sini hanya sebagai kata sambung yang maknanya dan.

Wa-Rahmah ini adalah hasil akhir dari sakinah dan mawaddah yaitu kasih sayang. Ada juga yang mengatakan bahwa ar-rahmah bagi orang yang sudah tua, sedangkan mawaddah berlaku bagi orang yang masih muda.

Implementasi dari mawaddah wa rahmah ini adalah sikap saling menjaga, melindungi, saling membantu, memahami hak dan kewajiban masing-masing antara lain memberikan nafkah bagi laki-laki.

Wallahu a’lam