Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Meneguhkan Haluan Gerakan, JP3M Nusantara Gelar Rakerpus ke-V


Salah satu upaya meneguhkan galauan gerakan agar tetap berada pada koridor visi dan misinya, Jamiyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighoh (JP3M) Nusantara menggelar Rapat Kerja Pimpinan Pusat (Rakerpus) ke-5 secara daring.


Rapat kerja pimpinan pusat yang dipimpin langsung oleh ketua umum JP3M Nusantara, Nyai Hanik Maftuhah diselenggarakan pada hari ahad, 24 Januari 2021. Hampir 85 persen pengurus, yaitu sejumlah 65 nyai dan ning terdaftar hadir pada absensi daring, selebihnya menyatakan izin karena berhalangan.


Acara rakerpus selain menjadi media menetapkan kepengurusan baru masa bakti 2021-2025, memplenokan program yang telah dibahas oleh masing-masing bidang juga menjadi media ta'aruf antar pengurus. Apalagi banyak diantara pengurus bidang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik pendidikan, adat istiadat, propinsi yang berbeda, dan bahkan banyak diantaranya ada dari Luar negeri. 


Dalam sambutanya, ketua umum JP3M Nusantara, Nyai Hanik Maftuhah menyampaikan bahwa organisasi ini adalah organisasi kultural NU dan non partisan. Menjadi wadah bagi nyai dan ning untuk bersinergi merawat tradisi dan warisan ulama nusantara melalui pengembangan pesantren. Nyai Hanik menambahkan bahwa, saat ini banyak dari orang pesantren ketika sudah berada di luar pesantren melupakan tradisi dan nilai-nilai pesantren. Maka organisasi ini akan menjadi pengawal dan penjaga marwah pesantren melalui persatuan para nyai dan ning yang memiliki berbagai latar belakang, baik pendidikan, adat istiadat, wilayah tinggal, type pesantren yang digeluti, juga type bu nyai yang beragam, dari nyai riyadhoh, nyai karomah, nyai mubalighoh, nyai intelektual bahkan hingga nyai organisasional.


Dalam kepengurusan tercatat sejumlah nama tokoh-tokoh perempuan nasional mewarnai kepengurusan JP3M Nusantara periode 2021-2025, seperti : Alisa  Wahid putri Gus Dur, Nyai Badriyah Fayumi yang juga Pengurus MUI Pusat, Nyai Nur Rofiah ahli tafsir dan tokoh gender, Nyai Hindun Anisah yang juga Staf Kemenaker, hingga Ning Ienas Tsuroya yang merupakan putri Gus Mus yang biasa disebut mbak admin dari seri pengajian ihya Gus Ulil Abshar Abdalla.